Raih PMN Rp1,56 Triliun, Rudi Hartono Pertanyakan Strategi Perumnas Hadapi Ancaman Resesi 2023

15-11-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro beserta jajaran. Foto: Oji/nr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun mempertanyakan strategi Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi global pada tahun 2023, usai perusahaan pelat merah itu mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,56 triliun. Menurut Rudi, prediksi ekonomi pada tahun 2023 masuk resesi ekonomi. Sehingga, tegas Rudi, jangan sampai pemberian PMN ini menjadi sia-sia.

 

“Bapak tadi menjelaskan bahwa PMN ini bisa meningkatkan rasio keuangan perusahaan, namun belum ada jurus menghadapi ‘gelapnya’ ekonomi 2023. Karena inikan uang rakyat. Jadi harus ada penjelasan detail dari direksi perumnas soal rencana penggunaan dana PMN, sebab kalau tidak, dananya dikhawatirkan bisa menguap,” kata Rudi saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro beserta jajaran, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa, (15/11/2022).

 

Politisi Partai Nasdem ini juga mempertanyakan kinerja keuangan Perumnas dengan adanya ancaman resesi ekonomi global ini. Pasalnya, targetnya penjualan rumah bisa terganggu. “Apa masih ada pembeli rumah dengan situasi ekonomi seperti itu, jadi ini butuh penjelasan secara bisnis yang matang,” ujar legislator dapil Sumatera Utara III ini sembari meminta penjelasan soal lokasi pembangunan rumah yang dikerjakan oleh Perum Perumnas.

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menegaskan dana PMN dari pemerintah digunakan untuk membangun 13.545 unit rumah. Alokasinya akan dibagi menjadi dua yakni untuk pembangunan rumah tapak dan rumah susun. “Adapun secara unit, total yang bisa kami bangun adalah 13.545 unit rumah. Sebanyak 2.678 unit merupakan hunian rumah susun dan 10.867 unit merupakan rumah tapak,” ujar Budi.

 

Budi menambahkan, secara rupiah untuk rumah susun nanti akan menggunakan dana PMN ini kurang lebih Rp443 miliar, kemudian untuk rumah tapak sebesar Rp1,12 triliun yang akan dialokasikan untuk bangunan dan penyelesaian persediaan. Terdapat 27 lokasi untuk rumah tapak dan empat lokasi untuk rumah susun yang akan menggunakan dana PMN tersebut. “Kami mencoba menyelesaikan pada lokasi-lokasi yang mempunyai persediaan cukup banyak dan animo terhadap kepemilikan rumah melalui Perumnas ini cukup besar,” kata Budi. (sf/aha)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...